Sabtu, 14 Januari 2017

Langkah-Langkah Pelaksanaan Struktur Kolom


Kolom adalah struktur yang merupakan penyangga atau pilar yang akan menyalurkan beban atau gaya vertikal dan lateral ke pondasi. Konstruksi kekakuan kolom akan menentukan besarnya gaya lateral yang akan dipikul oleh kolom tersebut. Adapun besar kecilnya kolom (dimensi kolom) tergantung pada distribusi pembebanan. 
Pekerjaan Kolom melibatkan beberapa kegiatan antara lain adalah:
1.        Penentuan As kolom.
2.        Pembesian kolom.
3.        Pembuatan bekisting.
4.        Pengecoran kolom.
5.        Pembongkaran bekisting.
6.        Perawatan beton.
1.        Cara Penentuan AS Kolom
Titik-titik as kolom ditentukan dan diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur Theodolit. Titik as kolom harus ditentukan secara akurat karena sangat menentukan hasil pekerjaan selanjutnya. Jika terjadi kesalahan dalam penentuan titik as, maka letak as kolom  akan berubah dengan kolom dibawahnya atau diatasnya.


                                                                   Gambar. Pengukuran As kolom

2.        Pembesian Kolom
Tulangan utama yang digunakan pada pekerjaan lantai 6 adalah tulangan ulir dengan D22, sengkang D10. Panjangoverlaptulangan sebesar 0,8-1 m.
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
a.       Pembesian atau perakitan tulangan kolom pada proyek ini menggunakan kolom  precast yang dikerjakan di lantai dasar bangunan.
b.      Perakitan tulangan kolom dilakukan dengan membaca gambar kerja yang telah dirancang sebelumnya.
c.       Sebelum merakit tulangan kolom, diawali dengan pemotongan dan pembengkokan besi yang dilakukan dilokasi proyek dilapangan terbuka.
d.        Tulangan dan sengkang yang akan dipakai diukur terlebih dahulu lalu dipotong dan dibentuk sesuai panjang yang diinginkan.
e.         Tulangan dan sengkang yang telah dibentuk dibawa ke lokasi pekerjaan untuk dirakit.
f.          Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut dengan menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.

3.        Pembuatan Bekisting Kolom
Bekisting kolom adalah alat bantu sementara yang berfungsi untuk membentuk beton pada saat pengecoran kolom dilaksanakan, sehingga diperoleh bentuk beton sesuai dengan perencanaan. Dalam pengerjaan beton, bekisting memegang peranan penting.Oleh karena itu, bekisting harus dibuat dari bahan yang bermutu yang sesuai dengan jenis pekerjaan dan perlu direncanakan sedemikian rupa supaya konstruksi tidak mengalami kerusakan akibat lendutan atau lenturan yang timbul ketika beton dituang.
Pada proyek ini bekisting kolom yang digunakan menggunakan jenis PERI GT-24 dengan panjang 3,6 m buatan Germany yang dirakit langsung dilapangan terbuka dengan jumlah pekerja untuk satu bekisting adalah dua orang dan lama perakitan bekisting ini memakan waktu selama 2-3 jam.
Adapun langkah kerja dalam pemasangan bekisting kolom adalah:
a.         Bekisting dirakit terlebih dahulu, seperti gambar.


                                             Gambar. Bekisting yang telah dirakit

b.         Melakukan marking posisi kolom sebagai tempat dimana bekisting akan diletakkan. Jarak marking posisi kolom ini adalah setebal selimut beton yaitu 4-5 cm.
c.         Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.Sepatu kolom ini berfungsi sebagai penahan posisi tulangan kolom agar tidak berubah posisi pada saat pengecoran, dan juga berfungsi sebagai penahan bekisting bagian bawah agar posisi bekisting tidak berubah dan ukuran kolom menjadi benar.
d.         Kemudian bekisting diangkat dan dipasang ke kolom dengan menggunakan tower crane.



                               Gambar. Pemasukan bekisting ke tulangan kolom

e.         Tie rod dipasang untuk mengikat mal dan kemudian dikuatkan dengan wing nut pada bekisting yang telah dipasang sehingga pada saat pengecoran tidak terjadi kebocoran.
f.          Kemudian push pull prop RS dikaitkan dengan steak yang telah dipasang sebelumnya pada lantai. Fungsi dari push pull prop RSini sendiri adalah untuk mengatur ketegakan bagian atas bekisting sekaligus sebagai penyokong bekisting. Baji kemudian dipasangkan pada setiap kopling, dimana kopling berfungsi sebagai penyambung brace.                                                
g.         Cek vertikalitasbekisting  dengan menggunakan unting-unting atau baji yang tujuannya untuk mengetahui rata tidaknya bekisting.
h.         Sebelum dilakukan pengecoran pastikan bahwa semua benar-benar sudah siap untuk dicor
4.        Pengecoran Kolom
Beton yang dipakai dalam pengecoran kolom merupakan ready mix design dari Keraton dengan mutu beton K-350.
Adapun langkah pengerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
a.         Persiapan Pengecoran
Dalam persiapan pengecoran semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dan bebas dari kotoran agar terhindar dari kerusakan beton. Kemudian, bekisting yang telah dirakit diolesi dengan oli bekas. Ketika bekisting telah dipasang 2 orang pekerja naik ke atas bekisting dan memasang balok disetiap sisi dengan tebal 5 cm sebagai acuan tebal selimut beton dan kedalam 10 cm dari atas bekisting.

b.         Pelaksanaan Pengecoran
Campuran beton dituangkan dari concrete mixer truck kedalam bucket cor yang telah dipasangkan selang. Kemudian bucket cor diangkat menggunakan tower crane ke lantai 6 tempat kolom akan dicor. Pada saat pengangkatan bucket corditutup/dikunci agar tidak tumpah.



                                             Gambar. Penuangan mortar beton

     Pada saat pengecoran tutup bucket cordibuka dan beton dituangkan kedalam bekisting. Penuangan beton dilakukan secara bertahap agar tidak terjadi segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Tinggi jatuh penuangan beton tidak boleh terlalu tinggi agar tidak terjadi segregasi. Jarak penuangan dari bucket ke bekisting kolom berjarak ≤ 1,50 m. Selama proses pengecoran berlangsung, beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator atau bisa juga dipukul-pukul dengan palu karet yang tujuannya untukmenghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.

5.        Pembongkaran Bekisting
Proses pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah beton dianggap mengeras. Pada lantai 6 pembongkaran bekisting kolom dilakukan ±18 jam dari proses pengecoran terakhir. Hal ini dilakukan guna menghindari kerusakan/cacat pada beton.
Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam pembongkaran bekisting:
a.         Kendorkan semua baut dan wing nut pada mal bekisting.
b.         Kemudian mengendorkan dan melepas push pull prop RS dari steak.
c.         Setelah semua dikendorkan, kemudian bekisting kolom diangkat dan dipindahkan ketempat lain dengan menggunakan tower crane.

6.        Perawatan Beton
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton (curing).
Dalam proyek ini perawatan beton pada kolom dilakukan 3 kali 24 jam dengan menggunakanpavement curing(lapisan pendingin). Tujuan curingadalah untuk menjaga supaya beton tidak terlalu cepat kehilangan air, atau untuk menjaga kelembaban dan suhu beton.
Perawatan ini dilakukan tidak hanya untuk mendapatkan kekuatan beton yang tinggi, tetapi juga untuk memperbaiki mutu dan keawetan beton.
Perawatan beton (curing) dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
a.              Menyemprotkan dengan lapisan khusus/ bahan kimia pada permukaan beton.
b.             Membasahi secara terus-menerus permukaan beton dengan air.
Namun perawatan yang dilakukan untuk beton pada kolom dalam proyek ini hanya menggunakan cara (b) yaitu membasahi secara terus-menerus permukaan beton dengan air.

2 komentar:

  1. Sanggat membantu sis, sebagai referensi saya dalam menyusun skripsi, mantap siss, okeoke mantap :)

    BalasHapus